Pelaporan adalah kegiatan mengkomunikasikan hasil penilaian tentang tingkat pencapaian perkembangan anak baik secara psikis maupun fisik yang dilakukan secara berkala oleh pendidik. Apabila terdapat pertumbuhan dan perkembangan yang tidak biasa pendidik dapat berkonsultasi ke ahli yang relevan.
Pelaporan hasil penilaian berupa deskripsi capaian perkembangan anak, yang berisi tentang keistimewaan anak, kemajuan dan keberhasilan anak dalam belajar, serta hal-hal penting yang ememlukan perhatian dalam pengembangan diri anak selanjutnya.
Hasil penilaian dalam bentuk laporan tertulis dapat disampaikan kepada orangtua sekali dalam satu semester, namun demikian, apabila hal-hal yang sangat mendesak dan penting untuk dilaporkan, maka dapat segera dilakukan tanpa menunggu kurun waktu satu semester. Laporan hasil penilaian perkembangan anak dapat dilakukan secara lisan dan tertulis.
Laporan Lisan
Laporan lisan dapat dilakukan kapan saja, sesuai dengan kebutuhan, dan biasanya terkait dengan perkembangan penting dan mendesak harus segera diketahui oleh orang tua.
Laporan Tertulis
Laporan tertulis biasanya dilakukan sekali dalam semester, dan dalam bentuk deskriptif atau naratif. Hal-hal yang dilaporkan terkait dengan capaian perkembangan setiap kompetensi dasar menurut aspek perkembangan anak yang mencakup
- nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional dan seni (Kurikulum 2013)
- nilai agama dan moral, nilai Pancasila, fisik motorik, kognitif, bahasa, dan sosial emosional (Kurikulum Merdeka)
Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam penyampaian laporan secara tertulis antara lain:
1. Penggunaan bahasa yang santun
Laporan Pencapaian Perkembangan Anak (LPPA) sering disebut dengan istilah Rapor PAUD yang ditulis pendidik hendaklah mengggunakan bahasa yang mudah dipahami dengan kalimat positif dan santun.
2. Menyampaian kekuatan dan keunggulan anak
Kekuatan menggambarkan perkembangan yang telah tercapai/dikuasi dengan baik oleh angka, baik secara umum/normal, secara khusus/spesifik, maupun secara istimewa. Contoh bahasa narasi positif:
- Wulan sudah dapat ...
- Ananda Wulan sudah dapat ...
- Wulan telah belajar tentang ... dan melakukannya dengan ...
- Wulan menunjukkan perkembangan yang menggembirakan dalam ... Misal : dapat merespon saat dipanggil namanya; dapat memotong kertas dengan gunting; dapat memasangkan benda berdasar warna dan ukuran; melempar bola lebih dari 3 meter; duduk dikursi dengan manis; dapat membuka halaman buku dengan baik; dan mengidentifikasi bentuk-bentuk geometri, segitiga, dan persegi.
3. Apabila terdapat kometensi dasar yang belum tercapai, maka disampaikan dalam bentuk rekomendasi, yang bersifat operasional dan dapat dilaksanakan oleh orangtua
Rekomendasi berupa saran (anjuran) untuk meningkatkan atau mengubah perilaku yang belum tercapai, baik secara umum maupun spesifik. Misal:
- Sebaiknya di rumah ananda sering diajak berbicara ...
- Untuk lebih meningkatkan minat membaca, sebaiknya di rumah disediakan beberapa buku yang menarik bagi anak-anak.
- Untuk meningkatkan kemampuan merapikan benda, sebaiknya di rumah anak sering diingatkan untuk menyimpan kembali benda atau barang pada tempatnya.
- Pada semester mendatang, kami akan terus membimbing anada dalam ....
4. Penyampaian laporan tertulis hendaknya juga diikuti dengan penyampaian
secara lisan kepada orangtua
Adapun konstruksi Laporan Pencapaian Perkembangan Anak (LPPA) yang sering disebut Rapor PAUD secara naratif dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Kosntruksi Penyajian LPA Secara Naratif |
EmoticonEmoticon