Tindak Lanjut Asesmen Nasional (AN), Guru Perlu Eksplorasi Minat Murid

Asesmen Nasional

AN atau Asesmen Nasional sebagai 'pengganti' UN lebih berfokus pada peningkatan mutu setiap satuan pendidikan di suatu wilayah. Guru sebagai ujung tombak pendidikan berperan penting menindaklanjuti asesmen di sekolah maupun madrasah. Misalnya, mengekslorasi minat pembelajaran peserta didik. 

Hal ini ditegaskan oleh Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Anindito Aditomo pada Kamis (2/9). Anindito Aditomo meminta para guru untuk melakukan asesmen skala kecil untuk mengetahui kemampuan anak didiknya.

"Untuk guru, guru perlu berlatih meningkatkan kemampuan asesmen sebagai fungsi diagnostik untuk menggali minat dan kemampuan sehingga rencana pembelajaran disesuaikan dengan minat murid. Eksloprasi pengembangan nalar karakter juga perlu, bukan penuntasan materi lagi," terangnya dalam webinar Asesemen Nasional, Paradigma Baru Evaluasi Pendidikan Nasional.

Lebih lanjut, Nino menjelaskan bahwa sebaiknya para guru berfokus pada gaya belajar peserta didik ketimbang mengejar ketuntasan materi. Dan untuk melakukan pembelajaran yang luwes, guru perlu berdiskusi dengan rekan sejawat. 

"Kita fokus pada hal penting saja. Bisa juga membentuk tim. Disdik juga punya peran penting, pengawas sekaligus pendamping, disdik bisa membentuk tim evaluasi dan tindak lanjut dari AN," ujarnya.

Diberlakukannya Asesmen Nasional juga untuk melihat kesenjangan antar wilayah, baik itu dari sisi gender atau sosial ekonomi. Untuk mencapai pemerataan mutu, maka guru dituntut kreatif dan inovatif untuk merancang pembelajaran yang mudah dipahami anak didiknya.

"Jadi makin tau kesenjangan hasil belajar, apakah laki-laki dan perempuan memiliki gap besar, atau antar wilayah gap besar di wilayah tersebut, atau sosial ekonomi antara keluarga kaya dan miskin. Pasti ada kesenjangan khas antar daerah," pungkasnya.