Bumi Kok Datar?

Foto: Soal ujian bumi datar di Cimahi 

 

Saya awali tulisan ini dengan sebuah uggahan sebuah akun Facebook atas nama Muhanto Hatta yang membagikan laporan Desmanjon Purba, orang tua murid dari SD swasta yang berlokasi di Cimahi tentang gambar bumi datar di ujian sekolah.

Agar tidak penasaran, langsung saja baca. Begini isinya.

Lapor

Pagi ini, Rabu 5 Mei 2021. Hari ke-3 Ujian Sekolah untuk anak saya kelas 6 di salah satu SD Swasta di Baros Cimahi secara daring. Ujian dari rumah.

Anak saya kaget dan berkata ke saya. Ini aneh Pa', masa sih gambar bumi dibikin datar!" Katanya ke saya setengah teriak.

Wah... saya juga sontak kaget,lantas mendekati laptop yang digunakan oleh anak saya Ujian Sekolah.

Saya lihat nomor soal ke-30 itu. Waduh bener euy, gambar planet bumi dibikin datar. "Parah! Pendidikan nasional, kebanyakan canda atau susah kecanduan kadrun!!!" pikir saya.

Dalam soal IPA untuk US2021... No. 30. Digambarkan seluruh planet yang mengelilingi matahari berbentuk bulat. Hanya bumi yang digambarkan berbentuk datar.

Mana ada Bumi berbentuk datar?

Ilmu Pengetahuan sdh disesatkan.

Yang nengeluarkan soal dari mana kah?

Masa dibikin main-main pendidikan ini, ya? Apa kadrun sdh menguasai kemendiknas??? Gawat.

Aduh, Pak Nadiemmmmmmm!!!! Kumaha ieuh...

Demikian laporan saya.

Desmanjon Purba.

Guru SD yang menyusun soal tersebut sudah dimintai keterangan dan mengaku salah karena sudah membuat stimulus soal yang tidak tepat. Guru yang bersangkutan juga bukan penganut teori bumi datar (flat earth) dan murni ketidaktahuan.

Bagaimana Bumi Datar Menjadi Logis?

Gagasan bumi datar telah ada sejak puluhan atau ratusan tahun yang lalu. Gencarnya perkembangan internet dan medsos semakin membantu gagasan tersebut meluas melawan argumentasi bahwa bumi bulat. 

Tak hanya orang awam, banyak para pesohor dunia yang mempercayai terori bumi datar. Lantas, mengapa gagasan bumi datar ini masih bertahan di abad ke-21? Bagaimana bumi datar menjadi logis?

Sejak abad ke-6 SM, bentuk bumi bulat sudah diketahui

Hal ini erat kaitannya dengan proses penarikan kesimpulan. Benar secara logika (logis), belum tentu benar secara fakta (empiris). Sebagai contoh, semua yang hidup di air bernapas dengan insang, paus hidup di dalam air, maka paus bernapas dengan insang. Sudah pasti ini logis, tetapi tidak empiris. Logis atau tidak ditentukan oleh fakta sebenarnya, tetapi ditentukan seberap tepat penarikan kesimpulannya.

Itu kenapa ada istilah sound. Jika kaidah penarikan kesimpulannya sudah tepat dan sesuai dengan fakta yang sebenarnya, kita sebut teori tersebut sound. 

Teori bumi datar sangat bisa menjadi logis, tetapi tidak empiris. Sampai sejauh pengalaman saya (sebagai guru IPA) belum pernah mendapati argumen kaum bumi datar yang sound.