Photo by teachhub.com |
Guru itu panggilan jiwa dan memang harus menerima apa yang menjadi konsekuensinya. Salah satunya adalah penghasilan (income).
Saat menjadi Guru Honorer di sebuah sekolah negeri di akhir tahun 2012, gaji pertama saya sekitar Rp 300 ribu setiap bulannya, semester berikutnya naik karena mendapat tambahan mengajar, dan terakhir di tahun 2013 sempat mendapat gaji sebesar Rp 720 ribu.
Saya sering terpikir ingin resign, namun kecintaan saya kepada profesi guru, membuat rencana tersebut hanya jadi wacana.
Saya, dan rekan guru yang gajinya di bawah UMR, untuk bisa hidup dalam sebulan biasanya memiliki pekerjaan sampingan demi mendapatkan penghasilan tambahan di luar sekolah.
Biasanya mencari penghasilan tambahan bukan di bidang pendidikan. Saya pernah berjualan telur ayam kampung dan jasa pengetikan. Tak hanya saya aja sih, banyak rekan guru honorer juga seperti ini.
Lumayan, dari berjualan telur ayam kampung dan jasa pengetikan bisa untuk menyambung hidup dalam sebulan dan tidak terus bergantung pada uang orang tua.
Muncul pertanyaan pada waktu itu adalah, penghasilan tambahan apa yang bisa didapat sejalan dengan profesi kita sebagai guru?
Seperti profesi dokter, di pagi hari ia bekerja di klinik atau rumah sakit, kemudian sore sampai malam bisa mendapat penghasilan tambahan dari menjalankan praktik sendiri. Sejalan dengan bidang pekerjaannya.
Lantas, bagaiman jika guru?
Hal ini yang belum saya dapatkan saat memulai karir guru waktu dulu. Namun seiring berjalannya waktu, berjumpa dengan banyak rekan guru. Membuat saya mendapat banyak wawasan tentang apa yang bisa guru lakukan untuk mendapat penghasilan tambahan dan sejalan dengan ilmu yang ia kuasai.
Apa saja yang bisa guru lakukan untuk mendapat penghasilan tambahan dan sejalan dengan bidang pendidikan? Mengutip Rizqy Rahmat Hani, ada lima sumber penghasilan guru yaitu:
1. YOUTUBER
Photo by bloomberg.com |
Adanya internet membuat belajar bisa di mana saja. Salah satunya yang sering dimanfaatkan murid adalah Youtube.
Guru dengan penguasaan konten pembelajaran dan ilmu pedagogi yang dimiliki, bisa membuat konten-konten untuk membantu murid belajar di Youtube sesuai dengan bidang yang dikuasai: matematika, bahasa indonesia, sejarah, fisika, bimbingan konseling, dsb.
Ada banyak rekan saya yang memanfaatkan ini, dan per bulan bisa konsisten mendapat penghasilan tambahan 2 juta dari konten-konten yang ia buat.
Menurut rekan-rekan saya, untuk menekpuni ini hingga mendapat penghasilan kuncinya konsisten membuat konten dan sabar.
2. PENGAJAR DIGITAL
Photo by binus.ac.id |
Di era sekarang banyak perusahaan digital yang bergerak di bidang pendidikan yang menyediakan platform belajar online kepada murid-murid. Tidak seperti youtube yang hanya unggah konten, dan murid tidak bisa berinteraksi langsung dengan instruktur.
Di beberapa platform ini membuat murid bisa berinteraksi langsung dengan pengajarnya secara online. Menjadi pengajar digital pun tidak harus meninggalkan pekerjaan utama sebagai guru. Penghasilan ypang didapat lumayan!
Ada banyak platform yang menyediakan ini: @sekolahmuridmerdeka,Qanda, @sekolah.mu, Quipper, Zenius, dan masih banyak lainnya.
3. MERANCANG MODUL PELATIHAN ONLINE
Photo by smilejogja.com |
Bapak, Ibu guru pernah membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran? Apa jadinya aktivitas-aktivitas dalam RPP yang dibuat Bapak, Ibu dijadikan modul pelatihan online. Ada aktivitas pra asesmen, diskusi online, menonton video, mendengarkan podcast, membaca poster, dan interaksi lainnya yang membantu murid belajar.
Sekarang banyak platform yang menyediakan fitur tersebut, yang membuat RPP yang dibuat tidak hanya murid kita yang bisa mengikuti pembelajaran, murid lain di berbagai daerah juga bisa mengikuti.
Pelatihan online yang dibuat ,juga di beberapa platform membuat si pembuat modul pelatihan online mendapat fee sesuai.
4. MENULIS BUKU, MENJADI PENELITI, MENJADI PENYUNTING, PENERBITAN BUKU
Photo by knliterary.com |
Beberapa rekan saya untuk mendapat penghasilan tambahan memanfaatkan apa yang dimiliki: ilmu pedagogi, pengalaman menjadi guru yang berinteraksi dengan anak.
Dan hal-hal itu kemudian dituangkan dalam buku buku ataupun penelitian. Buku bisa diperjualbelikan di media sosial, markeptplace, dan masih banyak kanal lainnya.
Beberapa lainnya, karena sudah terbiasa menulis buku, kemampuan dalamhal menyunting buku berkembang, dan memanfatkan keterampilan ini untuk membantu menyunting buku rekan guru lainnya.
Bahkan, beberapa rekan membuka penerbitan buku karena sudah mengetahui alur sebuah buku bisa terbit dan SDM apa yang dibutuhkan. Guruberto.com juga membuka penerbitan buku melalui penerbit elora academy yang berkedudukan di Pekanbaru.
5. PEMBUAT MEDIA PEMBELAJARAN
Photo by today.line.me |
Pernah, Bapak, Ibu membuat media pembelajaran untuk muridnya di kelas? Dan merasa media yang dibuat berhasil meningkatkan kompetensi murid.
Pernah Bapak, Ibu memiliki pemikiran memperbanyak media pembelajaran yang dibuat, agar tidak hanya murid Bapak, Ibu yang merasakan manfaatnya?
Seperti yang dilakukan oleh Guru Puspita Demy yang mengembangkan media belajar Matematika. Media belajar tersebut tidak hanya untuk murid yang Guru Puspita ajar, tetapi ia perbanyak untuk bisa digunakan oleh murid lainnya di berbagai daerah.
1 comments so far
WOW Mantap. Terima kasih Ilmunya.
Semoga saya bisa menerapkan salah satuny, yaitu Menjadi penulis.
EmoticonEmoticon