asesemen nasional 2021 via @kemdikbud.ri |
Apa yang harus dilakukan guru menjelang Asesmen Nasional (AN)? Ini pertanyaan yang paling sering ditanyakan dalam webinar atau pelatihan tentang AN. AN terdiri dari 3 komponen yaitu, Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), survei karakter dan survei lingkungan belajar. Untuk survei karakter dan lingkungan belajar, sama sekali guru tidak perlu melakukan apa-apa. Itu hanya kuesioner atau angket. Hanya butuh kejujuran untuk menjawab. Tidak usah pakai bimbel segala.
Persiapan AKM, lantas bagaimana? AKM terdiri dari penilaian literasi membaca dan penilaian numerasi. Penilaian literasi membaca bertujuan untuk mengukur kemamuan siswa dalam memahami, menggunakan, mengevaluasi, dan merefleksikan berbagai jenis teks. Hal ini dilakukan supaya murid memiliki keterampilan pemecahan masalah serta mengembangkan kapasitas individunya supaya bisa berkontibusi secara produktif di Indonesia maupun dunia. Sedangkan penilaian numerasi berguna untuk mengukur kemampuan berpikir, menggunakan konsep, prosedur, fakta dan alat matematika.
Pada umumnya, AKM termasuk jenis soal HOTS-Higher Order Thinking Skills (Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi). Bagaimana kalau anak dilatih secara intensif mengerjakan soal tipe AKM? Itu tak banyak membantu bila pembelajarannya selama ini bukan pembelajaran berorientasi HOTS. Fokus pada pembelajarannya bukan latihan soalnya. Jadi kalau mau sukses AKM ya pembelajarannya dibenahi, dalam arti pembelajaran harus berpusat pada siswa (student centered learning), berorientasi HOTS, jadi tidak sekadar bahas soal tetapi pembelajarannya tidak diubah.
Pembelajaran berorientasi HOTS dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau pembelajaran tatap muka terbatas, lantas bagaimana? Pembelajaran biasa saja sulit apalagi pembelajaran berorientasi HOTS? Ya sudahlah, tak perlu berharap perolehan nilai AKM tinggi. Kondisi sekarang jangan berharap perolehan nilai AKM tinggi. Kemungkinan besar rendah, kenapa begitu? Nilai PISA kita kan bertahun-tahun rendah. Sudah pasti berdampak langsung pada perolehan nilai AKM. Tipe soal PISA diadopsi dalam Asesmen Kompetensi Minimum. Oleh karena itu pembelajaran yang disiapkan untuk menghadapi AKM pada 2021 sebaiknya menekankan pada aspek literasi dan numerasi. Murid diberi bekal kompetensi, bukan penguasaan materi semata. Adapun contoh soal PISA dan jawaban bisa dilihat di indonesiapisacenter.com. AKM sendiri bentuk soalnya memiliki kemiripan (prediksi) natinya dengan Asesmen Kompetensi Siswa Indonesia (AKSI). Nah, tentu Anda bertanya apa itu AKSI? Penjelasan tentang AKSI dapat dibaca pada link berikut ini https://pusmenjar.kemdikbud.go.id/aksi/
Jadi laksanakan pembelajaran HOTS selama semester genap ini dan boleh dilatih soal tipe AKM dalam PJJ atau PTM terbatas bila dirasa mampu, bila tidak mampu cukup pasrah saja. Tugas guru adalah bagaimana mengenalkan bentuk-bentuk soal AKM dalam proses penilaian di kelas. Khususnya penilaian akhir semester dan ujian sekolah. Toh, AKM ini sebagai pemetaan. Setelah berhasil dipetakan, barulah digunakan sebagai acuan ke depan untuk memperbaiki mutu sekolah. Jadi, targetnya itu kualitas pengajaran ke depan. Selamat membiasakan diri dengan AKM.
EmoticonEmoticon