Petisi Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) |
"Mereka yang tidak mempelajari sejarah, akan terkutuk mengulangi sejarah itu sendiri"
George Santayana, filsuf Spanyol
Mata pelajaran sejarah dikabarkan ternacam hilang dalam draf kurikulum baru. Benarkah? Guru Berto melakukan penelusuran informasi dari banyak informasi, antara lain file draf penyederhanaan kurikulum dan pemerintah. Bagaimana hasilnya?
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berencana membuat mapel sejarah akan menjadi pilihan bagi siswa SMA/sederajat. Mapel sejarah akan digabung dengan mapel ilmu pengetahuan sosial (IPS) khusus kelas 10. Sementara untuk kelas 11 dan 12 mapel sejarah jadi mapel pilihan. Hal ini terungkap dalam draf sosialisasi Penyederhanaan Kurikulum dan Asesmen Nasional tertanggal 25 Agustus 2020.
Dalam draf tersebut dijelaskan bahwa mapel sejarah Indonesia tak lagi menjadi mata pelajaran dasar bagi kelas 10 SMA/sederajat dan nantinya digabung di mapel ilmu pengetahuan sosial (IPS). Padahal, dalam K13 (Kurikulum 2013) yang diterapkan belakangan ini, mapel sejarah Indonesia menjadi mata pelajaran dasar dan diajarkan terpisah dari mapel lainnya.
Dalam file draf sosialisasi Penyederhanaan Kurikulum dan Asesmen Nasional terdapat sebelas (11) mata pelajaran dasar bagi kelas 10, yaitu:
1. Pendidikan Agama dan Kepercayaan kepada Tuhan YME
2. PPKn
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
5. IPA
6. IPS
7. Bahasa Inggris
8. Seni dan Prakarya
9. Pendidikan Jasmani
10. Informatika
11. Program Pengembangan Karakter
Selanjutnya untuk siswa kelas 11 dan 12 SMA/sederajat mapel sejarah menjadi mapel pilihan. Berikut mata pelajaran dasar bagi siswa kelas 11 dan 12 kelompok IPA, IPS, bahasa dan vokasi.
1. Pendidikan Agama dan Kepercayaan kepada Tuhan YME
2. PPKn
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
5. Bahasa Inggris
6. Seni dan Prakarya
7. Pendidikan Jasmani
Mapel sejarah bisa dipelajari siswa kelompok peminatan IPA, IPA, bahasa dan vokasi sebagai mapel pilihan.
Menanggapi isu dihapusnya mapel sejarah SMA/sederajat dari mata pelajaran dasar, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menegaskan mapel sejarah tak dihapus dari kurikulum. Dilansir dari laman detikcom, rencana penyederhanaan kurikulum tersebut masih dalam tahap awal dan pembicaraan.
EmoticonEmoticon